SHARE

carapandang.com | Vladimir Putin

Kenyataan itu terekspos di dunia setelah viral video ke seluruh dunia ketika Putin memarahi salah seorang Siloviki, Sergei Naryshkin, yang merupakan kepala dinas intelijen luar negeri Rusia (SVR), beberapa hari sebelum invasi.

Putin juga dianggap terlilit romantisme era Soviet, apalagi dia adalah mantan agen dinas rahasia Soviet (KGB) dan kemudian memimpin dinas rahasia Rusia FSB yang acap disebut penerus KGB.

Pada 2005, Putin menyebut keruntuhan Soviet sebagai “bencana geopolitik terbesar abad ini”.

Dia juga disebut-sebut menginginkan tetangga-tetangga eks Soviet tetap dalam orbit Moskow, dan kerap tak menyembunyikan diri dalam mengesampingkan kedaulatan negara-negara eks Soviet tetangga Rusia.

Mengutip Associated Press, pada 2008 Putin berkata kepada presiden AS saat itu, George Bush; "George, Anda mesti paham, Ukraina bahkan bukan negara."

Dalam soal pernyataan nuklir terkait invasi di Ukraina, Putin berusaha memanipulasi ancaman nuklir guna mematahkan dukungan global kepada Ukraina dan sekaligus menuntut konsesi besar tatkala posisinya terdesak.

Namun itu malah membuat sanksi Barat kepada Rusia terlihat berhasil menyudutkan dia, bukan saja di luar negeri, namun juga di Rusia sendiri. Barisan oligarki yang menjadi kroninya juga mulai berani meminta Putin mempertimbangkan solusi damai.

Tetapi itu belum terlalu mengubah Putin. Dia dinilai masih terlihat tidak stabil.

Seorang pejabat pemerintah Prancis yang mengikuti pembicaraan panjang via telepon antara Presiden Emmanuel Macron dan Putin baik sebelum maupun sesudah invasi di Ukraina, menyebut Putin tak lagi seperti dulu, kaku dan terasing.

Itu pula yang terlihat saat dia memutuskan menyiagakan unit nuklirnya. Tapi para pakar kebijakan nuklir tak percaya invasi Rusia bisa meluas menjadi perang nuklir.

Namun pernyataan Putin soal nuklir diakui mereka telah membuat cemas dunia, apalagi disampaikan oleh seorang pemimpin negara besar yang tengah merasa terisolasi, seperti disebut pejabat Prancis itu.

Padahal kondisi terisolasi bisa mendorong pemimpin membuat keputusan yang buruk. Dan keputusan buruk yang dibuat pemimpin negara besar, akibatnya bisa sangat fatal bagi dunia secara keseluruhan.

Halaman :