Beranda Politik Tolak Soeharto jadi Pahlawan Nasional, Aktivis 98: Ini Bertentangan dengan Amanat Reformasi

Tolak Soeharto jadi Pahlawan Nasional, Aktivis 98: Ini Bertentangan dengan Amanat Reformasi

Demokrasi yang hari ini dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tak bisa dilepaskan dengan perjuangan rakyat menuntut reformasi dan menumbangkan rezim otoriter Soeharto

0
Ilustrasi/ Istimewa

Selanjutnya dia mengatakan bahwa demokrasi yang hari ini dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tak bisa dilepaskan dengan perjuangan rakyat menuntut reformasi dan menumbangkan rezim otoriter Soeharto pada 27 tahun silam. Oleh karenanya, wacana Presiden ke-2 itu diangkat jadi pahlawan nasional sangat tidak tepat. 

“Demokrasi hari ini lahir tidak gratis, tidak lahir karena tiba-tiba, tapi karena dari buah keringat perjuangan bahkan mungkin korban, korban ada ribuan, ada nyawa, ada air mata disitu. Sehingga menurut kami tidak tepat,”katanya.

Dalam acara refleksi 27 tahun reformasi ini, para aktivis 98 lintas simpul organisasi ini nantinya akan menggelar diskusi publik bertajuk “Soeharto Pahlawan atau Penjahat HAM?” untuk menegaskan kembali posisi kritis mereka terhadap rezim Orde Baru.

Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah tokoh aktivis 98, di antaranya Ray Rangkuti, Ubedillah Badrun, Mustar Bonaventura, Abraham Samad, Bela Ulung Hapsara, Anis Hidayah, Jimly Fajar, dan Hengki Kurniawan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait