Selain di rumah-rumah, sie kameng juga mudah ditemukan di warung dan rumah makan khas Aceh, terutama di daerah yang terkenal dengan kuliner tradisionalnya seperti Banda Aceh, Sigli, dan Lhokseumawe. Di tempat-tempat ini, sie kameng biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal khas Aceh yang pedas, menciptakan perpaduan rasa yang seimbang antara gurih, pedas, dan kaya rempah.
Di banyak restoran, hidangan ini dimasak dalam kuali besar yang diletakkan di bagian depan sebagai simbol keterbukaan dan kejujuran kepada pengunjung. Hidangan ini juga menjadi lambang silaturahmi karena selalu hadir dalam perayaan yang mempertemukan banyak orang.
Tidak sekadar olahan daging kambing, sie kameng telah menjadi bagian dari identitas kuliner Aceh yang diwariskan secara turun-temurun. Cita rasanya yang autentik dan proses memasaknya yang sarat tradisi menjadikan makanan ini lekat dengan budaya dan kehidupan masyarakat Aceh. dilansir indonesiakaya.com