Dalam kesempatan ini, Direktur Rehabilitasi Anak Kemensos, Agung Suhartoyo mengatakan Indeks Kesejahteraan Sosial sudah semestnya dijadikan sebagai alat membuat kebijakan. Sehingga, kebijakan diambil berdasarkan data dan dimensi kebutuhan dasar.
"Indeks Kesejahteraan Sosial dapat membantu untuk memetakan wilayah akibat kemiskinan, keterpencilan, disabilitas, dan bencana," urainya.
Lantaran itu, dia menyambut baik upaya menjadikan Indeks Kesejahteraan Sosial sebagai transformasi perlindungan dan jaminan sosial yang inklusif. "Kami berharap tidak hanya berhenti sebagai indeks, tapi untuk memastikan tidak ada warga negara yang tertinggal dalam arus pembangunan," ucapnya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin mengatakan DTSEN dan Sekolah Rakyat merupakan salah satu success story sinergi lintas kementerian dan lembaga. DTSEN tidak hanya digunakan untuk penyaluran bantuan sosial tapi juga data bagi masing-masing kementerian, termasuk Indeks Kesejahteraan Sosial.
"Sekolah Rakyat yang kita kerjakan berada di hulu. Cara mengentaskan kemiskinan dengan pendidikan," katanya.
Ia menambahkan persoalan kemiskinan bersifat komprehensif. Sehingga, penanganannya tidak hanya diberi sekolah gratis tapi juga program-program pemberdayaan dari berbagai kementerian. "Masalah bisa terselesaikan dengan kerja sama yang baik," tuturnya. dilansir kemensos.go.id