Trump mengumumkan rencana pada hari Minggu (9/2/2025), untuk mengenakan tarif tambahan 25% pada semua impor baja dan aluminium. Ia juga mengatakan akan mengumumkan tarif timbal balik minggu ini, menyamai tarif yang dikenakan oleh negara lain dan menerapkannya segera.
Tarif dapat memperburuk inflasi AS, kini investor tengah menanti data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis akhir minggu ini.
Jika data IHK dan PPI mengejutkan ke arah negatif, hal itu dapat membebani dolar dan menaikkan harga emas, sementara kejutan positif dapat mendorong kenaikan imbal hasil AS dan membebani emas.
Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell juga akan bersaksi di hadapan senat dan DPR AS pada Selasa dan Rabu.
Harga emas batangan telah mencapai rekor tertinggi ketujuh tahun ini, didorong oleh ancaman tarif Trump, yang telah memicu ketidakpastian atas pertumbuhan global, perang dagang, dan inflasi tinggi, yang mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, mengatakan reli emas sebesar 45 derajat sejak Desember tahun lalu mungkin akan menciptakan ramalan tentang kenaikan harga emas lebih lanjut. Blue Line Futures pun menaikkan perkiraannya pada harga emas tahun ini menjadi sekitar US$3.250 atau US$3.500 per troy ons.
