Pernyataan Katz itu langsung menuai kritik dari Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno.
"Tanah warga Gaza adalah Gaza, dan Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan," ujar Albares kepada stasiun radio Spanyol, RNE.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis, Katz mengatakan bahwa "rencana tersebut dapat menciptakan peluang ekstensif bagi mereka yang berada di Gaza yang ingin pergi, membantu mereka bermukim kembali di negara-negara tuan rumah, dan mendukung upaya rekonstruksi jangka panjang di Gaza yang sudah menjalani demiliterisasi dan bebas dari ancaman setelah (mengakhiri kekuasaan) Hamas, sebuah upaya yang membutuhkan waktu bertahun-tahun."
Katz menuduh Hamas "menggunakan penduduk Gaza sebagai perisai manusia," "menyandera mereka," "memeras uang dari mereka melalui sistem bantuan kemanusiaan," dan "mencegah kepergian mereka dari Gaza."
Sebelumnya pada Kamis, Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap rencana Trump dalam wawancara dengan Fox News. "Ini ide yang sangat bagus, dan harus dikaji serta diupayakan," katanya.
Pernyataan Trump terkait Gaza menuai kritik di Timur Tengah dan kawasan lainnya. Selesai
Para pengungsi terlihat dalam perjalanan kembali ke rumah mereka di Gaza City pada 27 Januari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Para pengungsi terlihat dalam perjalanan kembali ke rumah mereka di Gaza City pada 27 Januari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)