Para demonstran turun ke jalan pada Rabu (5/2) sebagai respons berbagai kebijakan pemerintahan Trump, termasuk langkah-langkah imigrasi yang lebih ketat, pembatalan hak-hak transgender, dan proposal untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza.
CARAPANDANG.COM, WASHINGTON, 7 Februari (Xinhua) -- Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini dilanda gelombang protes di berbagai negara bagian untuk menentang kebijakan dan langkah eksekutif Presiden Donald Trump belakangan ini. Para demonstran berunjuk rasa dengan tagar media sosial seperti #50501, yang merupakan singkatan dari 50 unjuk rasa, 50 negara bagian, satu hari.
BAGAIMANA BISA TERJADI UNJUK RASA?
Para demonstran turun ke jalan pada Rabu (5/2) untuk merespons berbagai kebijakan pemerintahan Trump, termasuk kebijakan imigrasi yang lebih ketat, pembatalan hak-hak transgender, dan proposal untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza.
Para pengunjuk rasa membawa papan bertuliskan "Tidak ada manusia yang ilegal" lantaran pemerintah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendeportasi sebanyak mungkin migran tak berdokumen dari AS, lapor ABC News.
Pengunjuk rasa juga menentang langkah pemerintah yang menyasar kelompok LGBTQ+. Pekan lalu, Trump menandatangani perintah yang ditujukan untuk menerapkan restriksi terhadap perawatan afirmasi gender (gender-affirming care) bagi orang-orang di bawah usia 19 tahun.