SHARE

Foto: Antara

Sama seperti Windy, Zohri juga datang ke SEA Games dengan status Olimpian. Ia juga tercatat sebagai pelari tercepat di Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,03 detik yang mengantarkan dia tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Di arena kolam renang, ada nama perenang verteran I Gede Siman Sudartawa yang tenggelam dan gagal memenuhi target emas.

Siman merupakan andalan Indonesia terutama di nomor gaya punggung. Perenang berusia 27 tahun itu tak pernah absen menyumbang emas bagi tim renang Indonesia dalam kejuaraan kawasan Asia Tenggara itu.

Dia tercatat pernah meraih tiga emas di SEA Games 2011 Palembang, satu emas di Myanmar 2013, satu emas di Kuala Lumpur 2017 dan satu emas di Filipina 2019.

Namun di Vietnam, Siman hanya sanggup meraih perunggu nomor 50 meter gaya punggung, sedangkan di nomor 100 meter gaya punggung, atlet asal Bali itu gagal menyumbang medali setelah finis di urutan keempat.

Dalam cabang olahraga bela diri, Edgar Xavier Marvelo gagal menyumbang satu pun medali untuk tim wushu Indonesia.

Pada nomor Taolu Changquan, Edgar hanya menduduki peringkat ketujuh. Sedangkan di nomor Daoshu/Gunshu, juara dunia 2019 itu gagal membawa pulang medali setelah sempat terjatuh saat menampilkan jurus Gunshu.

Hasil tersebut menjadi pukulan bagi Edgar mengingat statusnya sebagai peraih perak Asian Games 2018 di nomor Changquan. Atlet berusia 23 tahun itu juga merupakan peraih dua emas dari nomor Daoshu/Gunshu dan Duilian pada SEA Games 2019 Filipina.

Masih dari cabang bela diri, Puspa Arum Sari juga belum berhasil mempertahankan medali emas pencak silat tunggal putri yang diraihnya di SEA Games 2019 Filipina saat tampil di Vietnam.

Puspa datang dengan beban dan harapan bisa menyumbang emas perdana Indonesia di SEA Games Vietnam. Namun harapan tersebut pupus setelah dia dikalahkan atlet Fhilipina Mary Francine Padios.

Bukan hanya Puspa. Pencak silat yang menjadi cabang olahraga andalan Indonesia juga menjadi sorotan karena gagal mencapai target empat emas dalam kejuaraan kawasan Asia Tenggara edisi ke-31 itu.

Berkekuatan 21 atlet, pencak silat Indonesia hanya sanggup mengemas satu emas, empat perak dan tiga perunggu. Sedangkan pada edisi sebelumnya di Filipina pada 2019 saat pencak silat Merah Putih menempati posisi teratas dalam klasemen perolehan medali dengan membawa pulang 2 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

Catatan tersebut terjun bebas dibandingkan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ketika pencak silat Indonesia tampil perkasa dengan mengumpulkan 14 emas.

Halaman :