SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas dunia kembali pecah rekor tertinggi sepanjang masa setelah melambung delapan hari beruntun.

Melansir data Refinitiv, harga penutupan emas global di pasar spot pada Jumat (8/3/2024) berhasil menguat 0,85% ke US$ 2.177,51 per troy ons. Penguatan harian ini menjadi yang ke-8 hari beruntun, sekaligus menandai level All Time High.

Dalam basis seminggu emas dunia telah melonjak 4,52%, melanjutkan tren penguatan selama tiga minggu terakhir.

Catatan rekor tertinggi emas sepanjang sejarah ini telah diukir selama enam hari beruntun.

Sejak Jumat (1/3/2024) pekan lalu, emas global berhasil melonjak ke posisi 2083,39 menggantikan rekor sebelumnya yang terjadi pada 27 Desember 2023 yakni US$ 2.077,16 per troy ons.

Penguatan harga emas didorong meningkatnya spekulasi pelonggaran moneter Amerika Serikat (AS) menambah dorongan berkelanjutan terhadap emas batangan dari pembelian bank sentral dan permintaan safe-haven.

Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan The Fed "tidak jauh" dari mendapatkan keyakinan yang cukup bahwa inflasi sedang menuju target 2% yang ditetapkan The Fed untuk dapat memulai penurunan suku bunga.

Prospek emas nampaknya masih akan cerah. Melansir dari JP Morgan Reseach memproyeksikan harga emas dunia bisa mencapai puncaknya lagi ke US$ 2.300 per troy ons pada 2025 mendatang.

Tim riset CNBC Indonesia memperkirakan harga emas dapat bertahan di atas US$2.100 per troy ons hingga Juni 2024, dan harga emas dapat menyentuh level US$2.200 saat The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga.

Prediksi ini mengasumsikan pemangkasan suku bunga the Fed pada pertengahan tahun ini, dengan potensi pemotongan sebanyak 125 basis poin (bps)

Menurut Fedwatch Tool CME, saat ini para pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 74% pada bulan Juni, dibandingkan sekitar 63% pada tanggal 29 Februari. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE