SHARE

istimewa

CARAPANDANG - Harga emas bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari sebelumnya setelah rilisnya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) AS.

Pada perdagangan Kamis (25/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,36% di posisi US$ 2019,75 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 05.50 WIB Jumat (26/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,04% di posisi US$ 2020,51 per troy ons.

Emas naik tipis pada perdagangan Kamis setelah data PDB Amerika Serikat (AS). Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis, perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat di tengah kuatnya belanja konsumen. 

Produk domestik bruto, yang mengukur semua barang dan jasa yang diproduksi, tumbuh 3,3%  (year on year/yoy) pada kuartal keempat pada 2023.  Laju PDB lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan konsensus Wall Street yang memperkirakan ekonomi tumbuh 2%.

Secara keseluruhan, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,5% sepanjang 2023, lebih baik dibandingkan kenaikan sebesar 1,9% pada 2022. Pertumbuhan ini jauh lebih baik dibandingkan proyeksi banyak pihak di awal 2023 yang memperkirakan ekonomi AS akan mengalami resesi. The Fed bahkan sempat memperkirakan kontraksi ringan akibat tekanan industri perbankan pada Maret lalu.

Namun, ketahanan konsumen dan pasar tenaga kerja yang kuat turut mendorong perekonomian AS sepanjang 2023, yang juga ditandai dengan kemunduran sektor manufaktur dan The Fed yang terus menaikkan suku bunga dalam upayanya menurunkan inflasi.

Selain pergerakan PDB yang lebih baik dari perkiraan, terdapat juga beberapa kemajuan dalam inflasi. Proyeksi awal inflasi inti untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada akhir kuartal IV tercatat 2% sedangkan inflasi umum 1,7%.
Hari ini, AS akan melaporkan data PCE bulanan dan tahunan untuk periode Desember 2023. Pengumuman tersebut menjadi penting karena PCE menjadi tolak ukur utama The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.

Kemudian laporan Departemen Tenaga Kerja pada Kamis menunjukkan klaim pengangguran mencapai 214,000 pada pekan yang berakhir 20 Januari, meningkat 25,000 dari minggu sebelumnya dan melampaui perkiraan sebesar 199,000. Klaim lanjutan naik menjadi 1,833 juta, meningkat 27.000.

Perangkat CME FedWatch Tool memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada pertemuan 30-31 Januari dan memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 89% pada Mei 2024.

Fokus sekarang beralih ke data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada hari hai ini. Pelaku pasar memperkirakan PCE akan berada di angka 2,50% (yoy) pada Desember 2023 dari 2,6% pada November 2023. Jika angka PCE lebih buruk dari proyeksi pasar maka harga emas rawan jatuh demikian juga sebaliknya.

Pasalnya, kenaikan PCE bisa membuat The Fed menahan pemangkasan suku bunga.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE