Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyatakan penolakan mereka, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap solusi dua negara.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menekankan mustahil mencapai perdamaian tanpa negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sementara UEA menegaskan kembali penolakannya terhadap segala upaya untuk memindahkan warga Palestina.
TANGGAPAN DARI ORGANISASI DAN MEDIA INTERNASIONAL
Dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melontarkan peringatan yang menentang segala bentuk pembersihan etnis di Gaza, serta menekankan bahwa pemindahan paksa melanggar hukum internasional.
Terlepas dari ancaman Trump untuk mengambil alih Gaza, badan-badan kemanusiaan PBB terus mengirimkan bantuan ke Gaza, dengan operasi yang ditingkatkan untuk membantu mereka yang paling rentan, termasuk mereka yang mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.
Kantor-kantor media internasional juga mengkritik rencana Trump terkait Gaza.
Sky News berpendapat bahwa solusi Gaza yang diajukan Trump "berpotensi memperparah konflik."
BBC menyoroti bahwa rencana Trump mengenai Gaza "akan dianggap bertentangan dengan hukum internasional," sementara CNN menyebut rencana Trump mengenai Gaza sebagai "ide paling aneh dalam sejarah upaya perdamaian Timur Tengah yang dilakukan AS."