CARAPANDANG.COM, ADEN, Yaman, 12 Februari (Xinhua) -- Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, pada Selasa (11/2) memperingatkan bahwa kelompoknya siap untuk meluncurkan kembali operasi militer terhadap Israel jika Israel melanggar gencatan senjata Gaza.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi, al-Houthi menekankan perlunya persatuan Arab dan Islam dalam melawan kebijakan Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut. Dia juga mengecam segala rencana untuk menggusur warga Palestina. Dia menyatakan, "Tahap saat ini harus menjadi tahap persatuan Arab dan Islam," serta mengkritik "kegilaan Amerika melalui rencana penggusuran warga Gaza."
Al-Houthi mendesak negara-negara Arab untuk menolak pengaruh AS. Dia menyatakan, "Ini kesempatan bagi negara-negara Arab untuk berkata 'Tidak kepada Amerika' dan berhenti tunduk pada pengaruh Amerika."
Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman bagian utara, termasuk Sanaa, ibu kota Yaman, sebelumnya menyerang kapal-kapal di Laut Merah, tindakan yang mereka gambarkan sebagai solidaritas terhadap warga Palestina dalam konflik Israel-Hamas.
Gencatan senjata selama 42 hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari, dengan Israel sepakat untuk menarik pasukannya dari Gaza.