CARAPANDANG – Pemerintah akan memfokuskan sektor hilirisasi dan energi baru terbarukan dalam memenuhi target investasi dalam lima tahun ke depan.
Demikian disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO BPI Danatara Rosan Roeslani dalam Economic Insight 2025 di Main Hall BEI Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
Rosan mengungkapkan bahwa selama periode 2025- 2029, pemerintah menargetkan nilai investasi mencapai Rp 13.032 triliun sebagai upaya mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Salah satu strategi untuk mencapai target itu, di antaranya melalui hilirasai industri yang menyumbang 23 sampai 24 persen dari total investasi, baik melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun foreign direct investment (FDI)," jelasnya.
Rosan menjelaskan hilirasi tidak terbatas hanya di sektor mineral, tapi hilirasi juga akan diperluas ke sektor yang lain, yakni pertanian, perikanan dan perkebunan. Sehingga ini akan menciptakan nilai tambah yang lebih besar untuk perekonomian nasional.
Selanjutnya dia menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan net zero emission pada 2060, sementara saat ini kapasitas terpasang energi baru terbarukan di Indonesia masih berada di angka 14,43 gigawatt (GW), atau jauh dari potensi yang mencapai 3.700 gigawatt (GW).