Ia pun turut mengingatkan bahwa AI bukanlah sistem yang netral. Ia menekankan bahwa jawaban yang diberikan AI sangat dipengaruhi oleh algoritma dan data yang menggerakkannya.
Karena itu, ia menilai penting bagi bangsa ini untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi penyedia data yang dapat menjadi rujukan.
“Gunakan teknologi dengan tanggung jawab, kesadaran, dan etika, jadi critical thinking menjadi syarat utama dari pengguna AI,” kata Pratikno.
Sebagai langkah strategis, ia menyampaikan bahwa telah disusun program pengawalan dalam tiga lapisan: AI for All, AI for Many, dan AI for Few.
Ketiga program ini dirancang untuk menjangkau seluruh elemen masyarakat, mendorong produktivitas lintas sektor, serta membangun investasi jangka panjang dalam riset dan pengembangan AI. dilansir infopublik.id