Selain skrining juga diadakan diskusi kesehatan keluarga mengenai kesadaran terkait penyakit TB.
"Kami menyediakan kuota 100 orang. Kita coba jemput bola dan menyediakan bus skrining paru supaya kedepannya warga yang terindikasi TB paru mendapatkan penanganan yang baik," kata dia.
Ini adalah suatu proses, yaitu ada skrining, penanganan dan monitoring dan setelah skrining, data penderita bisa didapatkan dan diberikan program penanganan yang tepat. "Ini tentu bisa menjaga dirinya sendiri dan juga keluarga," kata dia.