Sampai saat ini, KAI terus memantau kondisi cuaca di seluruh wilayah operasional dan siap mengambil langkah antisipatif demi keselamatan penumpang.
"Jika terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi memengaruhi operasional perjalanan kereta api, KAI akan melakukan pemeriksaan intensif di titik-titik rawan bencana. Saat ini, KAI telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di lokasi strategis," katanya.
Anne menekankan komitmen KAI dalam memberikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi pelanggan.
Jika terjadi penundaan atau perubahan jadwal akibat cuaca ekstrem, informasi akan disampaikan melalui siaran pers di kai.id atau media sosial resmi KAI @kai121.
Melihat persiapan itu, pengamat transportasi yang juga Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai KAI telah cukup berpengalaman.
"Saya pikir siap sekali karena sudah berpengalaman. Mulai dari Lebaran, Natal-Tahun Baru, dari tahun ke tahun berikutnya itu saya pikir sudah siap," katanya.
Deddy mengungkapkan masih banyak masyarakat yang ingin menjadi favorit. Terlebih dengan peningkatan teknologi, sarana, prasarana, dan kemudahan untuk mendapat tiket perjalanan yang sudah semakin maju.
"Saat ini, mencari kereta api itu sangat mudah, di mana-mana bisa kita cari, di Shopee, Traveloka, Tiket.com, di KAI Access juga bisa. Tapi, mungkin perlu diperhatikan harga tiketnya, untuk lebih disesuaikan agar dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat," ujarnya.