CARAPANDANG - Tekanan terhadap Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, untuk mundur semakin meningkat. Hal ini setelah salah satu anggota kabinetnya meletakkan jabatan setelah secara terbuka mengkritik pimpinannya.
Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland, memilih mundur pada Senin (16/12/2024). Dia mengecam kebijakan ekonomi Trudeau dalam menghadapi ancaman tarif tinggi yang dikenakan Presiden Terpilih AS, Donald Trump.
Popularitas Trudeau, yang hampir 10 tahun menjabat, makin merosot karena berbagai masalah domestik. Di antaranya biaya hidup tinggi serta inflasi yang terus meningkat.
Melansir AP News, Rabu (18/12/2024), tidak ada mekanisme bagi Partai Liberal selaku partai pemerintahan untuk menjatuhkan Trudeau. PM Kanada itu hanya bisa digulingkan melalui mosi tidak percaya di Parlemen.
Namun, tekanan dari partainya sendiri semakin kencang. Menteri Sumber Daya Alam, Jonathan Wilkinson, misalnya "Trudeau perlu waktu untuk merenung".
Jika Trudeau akhirnya memilih mundur, Partai Liberal harus memilih perdana menteri sementara. Kandidat potensial penggantinya antara lain mantan kepala bank sentral Kanada, Mark Carney, dan Menteri Keuangan Dominic LeBlanc.
Parlemen memiliki kewenangan untuk menggulingkan pemerintah melalui mosi tidak percaya yang akan memicu pemilu dini. Hal itu paling cepat dapat dijadwalkan setelah libur Parlemen berakhir.