Selain itu, Instagram memberikan lebih banyak cara bagi orang tua untuk terlibat dalam pengawasan, di antaranya melihat siapa yang dihubungi remaja: orang tua dapat melihat siapa saja yang berkomunikasi dengan remaja mereka dalam tujuh hari terakhir, meskipun mereka tidak dapat membaca pesan secara langsung.
Selanjutnya, menetapkan batas waktu penggunaan: orang tua bisa mengatur durasi harian untuk penggunaan Instagram.
Menurut dia, ketika batas waktu tercapai maka remaja tidak akan dapat mengakses aplikasi hingga batas waktu yang ditentukan.
Kemudian, memblokir akses Instagram pada waktu tertentu: orang tua dapat memblokir akses Instagram pada waktu tertentu seperti malam hari, hanya dengan menekan tombol di pengaturan.
Instagram juga mengharuskan remaja untuk memverifikasi usia mereka di lebih banyak tempat, untuk mencegah mereka berbohong tentang usia atau membuat akun baru dengan tanggal lahir orang dewasa.
"Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa remaja hanya dapat mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka," ujarnya.
Lebih lanjut Mosseri menyampaikan, Instagram memperketat peraturan mengenai jenis konten yang dapat dilihat oleh pengguna remaja, di mana konten sensitif seperti yang berkaitan dengan seksualitas, bunuh diri, atau perilaku menyakiti diri sendiri, akan dihapus atau tidak direkomendasikan kepada mereka.
Dengan adanya pengaturan ini, peluang remaja untuk terpapar konten yang tidak pantas diharapkan akan semakin berkurang.