CARAPANDANG – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa secara syariah lahiriah idul adha adalah menyembelih hewan kurban. Namun, terdapat makna paling penting dari idul adha adalah ketakwaan umat dalam mencapai keridhaan Allah.
Hadar mangatakan bahwa manusia tidak memiliki apa-apa hidup dunia. Maka, sebagai wujud syukur apa yang ditipkan kepada manusia harus dimanfaatkan untuk beribadah untuk mendapatkan keridhaanNya.
"Apa yang kita miliki dalam kehidupan ini, baik harta, kekuasaan, dan segala kesenangan sebenarnya nisbi. Allah mengajarkan pada kaum beriman 'berkurbanlah', manfaatkan harta dan segala hal duniawi untuk kepentingan beribadah dan kemaslahatan orang banyak, bukan untuk dimiliki," katanya, Kamis, 5 Juni 2025.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa ibadah kurban mengajarkan untuk melepas apa yang dimiliki. Maka sejatinya, mereka yang berkurban sudah terbebas jiwa, hati, pikiran, dan rasa untuk meraih ridha dan karunia Allah SWT.
Dia mengatakan bahwa manusia memiliki jiwa ingin menguasai segalanya dan tidak pernah puas. Sifat ini terkadang menjurus ke hal yang tidak halal seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan segala perilaku yang menunjukkan ketamakan.