Beranda Internasional Diterpa Badai Musim Dingin, Perjuangan Pengungsi Gaza untuk Bertahan Hidup Kian Berat

Diterpa Badai Musim Dingin, Perjuangan Pengungsi Gaza untuk Bertahan Hidup Kian Berat

Seorang pria berusaha memperbaiki tenda yang rusak akibat hujan deras di Gaza City pada 6 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

"Para politisi Palestina berdebat tentang siapa yang menguasai Gaza, tetapi kami yang menderita, membayar harga tertinggi untuk perang ini. Apa yang dilakukan para pemimpin, baik dari Palestina, Arab, atau bahkan Eropa, terkait neraka yang harus kami tinggali ini?" tanya al-Ramli.

Situasi semakin memburuk ketika tanah berubah menjadi rawa lumpur yang tebal, menjebak mereka yang mengungsi dan menghalangi kemungkinan untuk melarikan diri atau mengakses bantuan.

Hujan dan embusan angin yang tiada henti membuat kamp-kamp pengungsian menjadi kacau balau, dan tidak ada tempat berlindung bagi mereka yang paling rentan, seperti anak-anak dan warga lanjut usia (lansia).

Krisis bahan bakar semakin menambah penderitaan mereka, membuat keluarga-keluarga tidak memiliki sarana untuk menghangatkan tempat penampungan mereka. Hidup di tengah kondisi yang lembap dan dingin, warga menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Orang-orang menggunakan api untuk menghangatkan diri di samping tenda mereka pascahujan deras di Gaza City pada 6 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Situasi tak kalah suram di Gaza utara. Puluhan ribu keluarga pengungsi, yang mengharapkan sedikit stabilitas pascagencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Januari lalu, hanya menemukan reruntuhan.

Jalanan, rumah, dan infrastruktur hancur, dan mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dari hari ke hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait