Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nunuk juga memaparkan profil kependudukan Indonesia per Agustus 2023 yang mencapai 283 juta jiwa, didominasi oleh generasi muda dari kelompok Milenial dan Gen Z. Indonesia, lanjutnya, memiliki bonus demografi dengan jumlah usia produktif mencapai 191 juta jiwa. Kondisi ini, menurutnya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin melalui peningkatan kualitas pendidikan agar bonus demografi dapat berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Anak, perempuan, dan pemuda menjadi tiga kelompok strategis yang harus didorong kualitas hidupnya. Pendidikan menjadi katalisator utama dalam menyiapkan tenaga kerja yang sehat, terdidik, dan produktif untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan mobilitas sosial,” jelas Prof. Nunuk.
Beliau turut menggarisbawahi pentingnya intervensi program pendidikan untuk keluarga miskin seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Cara ini bertujuan memastikan setiap anak dapat mengakses layanan pendidikan yang layak. Kombinasi kedua program tersebut dinilai mampu menjaga keberlanjutan sekolah anak-anak serta mencegah angka putus sekolah, sekaligus meningkatkan angka partisipasi pendidikan di berbagai jenjang.