Negara-negara anggota ASEAN menghadapi tekanan untuk berpihak, yang menyulitkan upaya mencapai konsensus dalam isu geopolitik. Khaled menekankan bahwa sentralitas ASEAN sangat penting untuk menjaga stabilitas dan diplomasi regional.
ASEAN dan Tiongkok terus berupaya mencapai resolusi damai terkait sengketa di Laut China Selatan. Namun, negosiasi mengenai kode etik kawasan masih berjalan lambat.
Hambatan utama dalam perundingan adalah perbedaan pandangan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok mengenai cakupan serta implementasi kode etik tersebut. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, baru-baru ini mendesak agar negosiasi kode etik segera diselesaikan.
Ia menekankan bahwa kesepakatan ini penting untuk menjaga stabilitas di kawasan, terutama karena Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan. Namun, analis mempertanyakan apakah kode etik ini dapat ditegakkan secara efektif.
Beberapa negara ASEAN dan Tiongkok masih belum sepakat mengenai cakupan geografis kode etik serta apakah kesepakatan tersebut akan bersifat mengikat secara hukum. Perbedaan mendasar ini menjadi tantangan utama dalam negosiasi, sehingga masih diperlukan diplomasi yang lebih intensif.