Lanjut Bupati Saipul, periode pemerintahan yang pertama belum semua harapan masyarakat dapat kami wujudkan. Keinginan dan kemauan untuk hal tersebut sangatlah besar, namun kita pun selalu diperhadapkan dengan berbagai ujian, cobaan seperti kejadian Covid-19 di awal pemerintahan lalu, yang menyebabkan banyak kegiatan yang tertunda bahkan terasa hingga akhir pemerintahan saat ini.
“Selanjutnya pada awal pemerintahan SIAP ini, saya mesti menjelaskan bahwa sesungguhnya APBD 2025 telah dibahas bersama lembaga DPRD. Namun baru-baru ini, kita menerima perintah dari pemerintah pusat melalaui Peraturan Menteri Keuangan untuk kembali melaksanakan penghematan anggaran. Dalam aturan tersebut sekitar Rp. 85 Miliar anggaran kita ditarik ke pusat, dan kegiatan itu tidak lain adalah kegiatan infrastruktur dan juga kegiatan di perikanan. Dengan kondisi ini, tentu kegiatan-kegiatan pasti tidak bisa dilaksanakan dan mesti diusulkan kembali,” terang bupati.
Atas nama pemerintah, Bupati Saipul mengimbau kepada masyarakat untuk kembali bersabar atas kondisi ini. Kita berdoa semoga dana penghematan yang ditarik akan kembali dengan program-program yang lebih baik dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, antaranya pemerintah pusat akan menjalankan program 3 juta rumah dan program makan bergizi gratis.
“Kita berharap di Pohuwato program ini akan segera berjalan, dan pemerintahan kami sangat mendukung program ini dan asta cita (8 Misi) Presiden,” pungkasnya.