Beranda Feature Bagaimana Qatar Mengubah Cara Bertahan Hidup di Tengah Teriknya Musim Panas

Bagaimana Qatar Mengubah Cara Bertahan Hidup di Tengah Teriknya Musim Panas

Para pejabat Qatar mengatakan kondisi saat ini masih dalam spektrum musiman yang umum. "Tidak ada kenaikan suhu yang tidak biasa di negara ini," ujar Abdullah Al-Mannai, direktur Departemen Meteorologi di Otoritas Penerbangan Sipil Umum (General Authority of Civil Aviation) di Qatar, kepada Xinhua.

0
Xinhua

CARAPANDANG.COM, DOHA -- Pada pertengahan Juli, jalanan di Doha nyaris kosong di bawah teriknya sinar matahari siang. Hanya mobil yang terlihat berlalu-lalang di tengah udara panas yang menyengat. Suhu di ibu kota Qatar tersebut terus melampaui 40 derajat Celsius, dan udara yang sangat lembap memperparah suhu panas yang menyesakkan. Bagi warga setempat, musim panas yang panjang dan menyengat masih menjadi musim terberat yang harus dilalui.

Para pejabat Qatar mengatakan kondisi saat ini masih dalam spektrum musiman yang umum. "Tidak ada kenaikan suhu yang tidak biasa di negara ini," ujar Abdullah Al-Mannai, direktur Departemen Meteorologi di Otoritas Penerbangan Sipil Umum (General Authority of Civil Aviation) di Qatar, kepada Xinhua.

"Meskipun kenaikan suhu global mungkin terjadi di belahan dunia lain, di sini, di Teluk, suhu panas dan kelembapan tinggi merupakan hal yang wajar dan sudah diperkirakan pada periode ini," kata Al-Mannai.

Meskipun bukan hal aneh, suhu panas yang intens menimbulkan beban nyata dalam kehidupan sehari-hari dan fungsi-fungsi urban. Meningkatnya kesadaran tentang perubahan iklim telah memberikan perhatian baru pada cara masyarakat beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait