SHARE

istimewa

Dengan latar belakang itu, hal terbaik yang dapat dilakukan bank-bank sentral untuk saat ini adalah menunggu ketegangan pasokan mereda dan memberi sinyal bahwa mereka akan bertindak jika perlu, kata OECD.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada Selasa (30/11/2021) bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian obligasi skala besar lebih cepat di tengah ekonomi yang kuat dan ekspektasi bahwa lonjakan inflasi akan bertahan hingga pertengahan tahun depan.

Di Amerika Serikat, OECD memperkirakan ekonomi terbesar dunia itu akan tumbuh 5,6 persen tahun ini, 3,7 persen pada 2022, dan 2,4 persen pada 2023, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,0 persen pada 2021 dan 3,9 persen pada 2022.

Prospek untuk China juga kurang optimistis, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 8,1 persen pada tahun 2021 serta 5,1 persen pada tahun 2022 dan 2023 sedangkan sebelumnya OECD memperkirakan 8,5 persen pada tahun 2021 dan 5,8 persen pada tahun 2022.

Namun, prospek zona euro sedikit lebih optimis dari yang diperkirakan sebelumnya dengan pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 5,2 persen pada tahun 2021, 4,3 persen pada tahun 2022 dan 2,5% pada tahun 2023 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 5,3 persen pada tahun 2021 dan 4,6 persen pada tahun 2022.
 

Halaman :