SHARE

Foto: Antara

“Efikasi itu bukan satu hal yang bentuknya tetap, dia bisa berubah-ubah. Pfizer disebut-sebut 90 sekian persen tingkat efikasinya, tapi di Israel efikasinya hanya 64 persen. Ini juga dipicu karena kemunculan varian delta dan varian virus lainnya,” kata Lula.

Lula menjelaskan bahwa vaksinasi penting untuk dilakukan meski tidak akan membuat tubuh kebal terhadap virus 100 persen. Namun dengan vaksinasi COVID-19, tubuh dapat membentuk antibodi dan mengenali virus sehingga jika suatu saat COVID-19 menyerang, tubuh telah mengetahui bagaimana cara mengatasinya.

“Vaksinasi itu memperkenalkan virus COVID-19 yang sudah tidak bisa berkembang. Selama ini, yang dipakai itu kan virus yang sudah dimatikan, atau kalau tidak dimatikan setidaknya hanya bagian kecil dari virus,” ujar perempuan kelahiran Jakarta itu.

Hingga Agustus 2021, ada lima jenis vaksin yang sudah tiba di Indonesia dan mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm (untuk vaksinasi Gotong Royong).

Halaman :