SHARE

istimewa

Selanjutnya, antara PLN dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN untuk kredit kepemilikan KBLBB dan pengembangan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Hal ini adalah upaya untuk menciptakan ekosistem KBLBB dengan target enam juta unit motor listrik pada 2025. Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun," jelas Ego.

Program ini juga memberikan manfaat untuk peningkatan keterampilan baru bagi generasi muda, membuka lapangan kerja baru dengan adanya bengkel konversi, dan meningkatkan produksi komponen lokal.

MoU lain yang ditandatangani adalah antara PLN dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Universitas Nusa Cendana dalam pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu dalam rangka memproduksi biomassa untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil melalui co-firing PLTU.

"Program ini juga untuk pemberdayaan masyarakat, BUMD, UMKM dengan melibatkan perguruan tinggi untuk penyediaan bahan baku biomassa secara berkelanjutan," ujar Ego.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN mendukung program konversi motor BBM ke motor listrik untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mengakselerasi tercapainya target netralitas karbon pada 2060.

"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi, karena berpindah dari energi berbasis impor ke domestik," ujarnya.

Ia mengatakan PLN tahun ini sudah menyiapkan 400 unit motor listrik sebagai kendaraan operasional sekaligus mengampanyekan motor listrik ke masyarakat.

"Motor ini akan terus keliling, ada logo PLN dan Kementerian ESDM, sehingga bisa menarik perhatian masyarakat," ujar Darmawan.

Ia juga mengatakan dengan menggunakan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon, mengingat salah satu kontribusi emisi karbon terbesar saat ini berasal dari sektor transportasi.

"Emisi satu liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi karbon," tambah Darmawan.

Selain konversi motor BBM ke listrik, PLN juga memastikan ketersediaan infrastruktur kelistrikan melalui SPKLU, stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU), dan home charging station.

Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya.

PLN juga telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri atas SPKLU fast charging dan ultra fast charging yang tersebar di 98 titik.

"Pada tahun ini, PLN mengalokasikan lagi dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya," sebut Darmawan.

Halaman :