SHARE

Istimewa

Program Kartu Prakerja ini disiapkan untuk menghilangkan gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja mengingat lembaga pendidikan belum mampu menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Febrio menuturkan masih sering terdapat pencari kerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kompetensi yang diberikan dunia pendidikan tidak sesuai dengan yang dicari.

Oleh sebab itu, pemerintah pun berupaya memberikan tambahan keterampilan bagi angkatan kerja Indonesia sehingga labour market yang ada menjadi lebih sehat dan fleksibel.

Ia menjelaskan Kartu Prakerja menerapkan tiga hal yang mendorong perbaikan kualitas SDM sesuai kebutuhan industri yaitu skilling, upskilling, dan reskilling.

Kebijakan program Kartu Prakerja juga didorong untuk peningkatan keterampilan yang dibutuhkan industri saat ini terutama dalam menghadapi era industri 4.0 dan teknologi digital.

Upaya tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melakukan penguatan investasi pembangunan SDM terutama pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, penguatan SDM juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas pencari kerja baru khususnya para anak muda maupun mereka yang alih profesi dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Melalui program ini diharapkan kompetensi baik para pencari kerja baru, pencari kerja alih profesi atau korban PHK dapat mengisi kebutuhan pencari kerja sehingga masalah pengangguran dapat diatasi,” kata Febrio.

 

Halaman :