SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyatakan dukungan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) agar bisa dialihkan untuk sektor lain yang lebih tepat sasaran seperti pendidikan dan kesehatan.

"Subsidi BBM ini dirasa tidak tepat sasaran. Sudah saatnya kita mendukung pengurangan subsidi energi dan direalokasi menjadi anggaran diperlukan masyarakat miskin seperti Bantuan Langsung Tunai, bantuan upah tenaga kerja, bantuan sosial produktif UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) atau fasilitas kesehatan dan pendidikan agar dana APBN lebih dirasakan masyarakat. Artinya, subsidi dialihkan dari si kaya ke si miskin yang benar-benar membutuhkan,” kata Said dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menurut Said, seharusnya BBM bersubsidi digunakan untuk kendaraan bermotor dan plat kuning (kendaraan umum) serta kendaraan taksi online, tapi penikmat subsidi justru sebagian besar adalah orang kaya, seperti Pertalite yang 80 persen dikonsumsi kalangan mampu.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Badan Pusat Statistik menyebutkan dari total alokasi kompensasi Pertalite Rp93,5 triliun yang dianggarkan di APBN (sesuai Perpres 98), 86 persen atau Rp80,4 triliun dinikmati rumah tangga dan sisanya 14 persen atau Rp13,1 triliun dinikmati dunia usaha.

Namun yang menjadi catatan penting, bahwa dari Rp80,4 T yang dinikmati rumah tangga, ternyata 80 persen di antaranya dinikmati rumah tangga mampu. Dan hanya 20 persen dinikmati rumah tangga tidak mampu.

Jika dana subsidi BBM dialihkan ke sektor lain yang lebih tepat sasaran, lanjutnya, tentu sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Misalnya saja, untuk pembangunan sekolah dasar (SD) atau untuk melengkapi peralatan kesehatan di tiap-tiap Puskesmas Tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
 

Halaman :
Tags
SHARE