SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Perdagangan barang global melambat setelah rebound tajam menyusul guncangan awal pandemi COVID-19 karena gangguan produksi dan pasokan serta pendinginan permintaan impor menghambat pertumbuhan, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)mengatakan pada Senin (15/11/2021).

WTO mengatakan barometer perdagangan barangnya turun menjadi 99,5 poin, mendekati garis dasar 100, pada November menyusul rekor angka 110,4 pada Agustus.

Badan perdagangan yang berbasis di Jenewa itu mengatakan guncangan pasokan, termasuk kemacetan pelabuhan yang timbul dari melonjaknya permintaan impor pada paruh pertama tahun ini dan terganggunya produksi barang-barang seperti mobil dan semikonduktor, telah berkontribusi terhadap penurunan tersebut.

Permintaan untuk barang-barang yang diperdagangkan juga menurun, ditunjukkan dengan turunnya pesanan ekspor.

“Mendinginnya permintaan impor dapat membantu mengurangi kemacetan pelabuhan, tetapi backlog dan penundaan tidak mungkin dihilangkan selama arus (throughput) peti kemas tetap pada atau mendekati level rekor,” kata WTO.

WTO mengatakan data itu secara luas sejalan dengan perkiraan kenaikan 10,8 persen volume perdagangan barang tahun ini, melambat menjadi kenaikan 4,7 persen pada 2022.

WTO mengatakan prospek perdagangan dunia terus dibayangi oleh risiko penurunan, disparitas regional dan berlanjutnya pelemahan perdagangan jasa.

Badan perdagangan itu mengatakan semua indeks komponen barometernya telah menurun, dengan penurunan paling tajam untuk indeks produk otomotif dan hanya indeks angkutan udara yang berada di atas tren.

Komponen elektronik, pengiriman peti kemas dan bahan baku berada pada atau mendekati angka 100 yang menunjukkan pertumbuhan sejalan dengan tren jangka menengah.

Barometer perdagangan barang WTO adalah gabungan data dan dirancang untuk mengantisipasi titik balik dan mengukur momentum dalam pertumbuhan perdagangan global daripada memberikan perkiraan jangka pendek yang spesifik.