SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Tren workcation kian meningkat di era kenormalan baru dimana orang-orang memboyong "kantor" mereka ke tempat-tempat yang biasanya dijadikan tujuan wisata.

Aldilano Bryan Kautsar yang bekerja di bidang asuransi adalah salah satu yang sejak tahun lalu menetap sambil bekerja di pulau Dewata. Workcation di Bali sebetulnya tidak direncanakan sejak awal. Dia dan istri yang kala itu baru menikah memutuskan berbulan madu di Bali.

"Karena PPKM yang awal itu kita enggak bisa balik ke Jakarta, kami memutuskan full WFH (work from home) di sini, habis itu keterusan," kata Aldi kepada ANTARA.

Kebetulan, dia dan istri memang tidak dituntut untuk bekerja di kantor selama pandemi. Ruang kerja mereka kini tak lagi di dalam gedung, melainkan di vila, gunung hingga pinggir pantai. Saat penat, mereka cukup berjalan kaki ke pantai yang bisa ditempuh kurang dari lima menit dan kembali setelah pikiran kembali segar.

"Work-life balance masih ada di sini, karena jamnya lebih cepat jadi mulai hari lebih cepat, di saat orang Jakarta baru bangun kita sudah beres-beres dan mulai kerja duluan," kata Aldi yang belum berniat kembali ke Jakarta selama belum diwajibkan bekerja di kantKeuntu

Keuntungan lainnya bekerja di Bali adalah lalu lintas yang lebih bersahabat dan dekat ke berbagai tujuan. Gunung hingga pantai bisa dijangkau lebih mudah dan cepat. Tidak ada lagi cerita terjebak macet saat berangkat dan pulang kerja.

"Kalau di sana (Jakarta) saat malam hari rasanya sudah 'kusut'," dia tertawa. "Dan tempat yang dituju reachable, enggak habis waktu di jalan."

Koneksi internet yang mumpuni jadi faktor penting yang membuat Bali tepat sebagai tempat workcation. "Provider internetnya oke," imbuh dia.

Halaman :