SHARE

Seiko Prospex SPB103J1

CARAPANDANG.COM - Perkembangan teknologi selalu berjalan linier dengan perubahan sosial budaya masyarakat. Tak heran, masyarakat era kini makin terbiasa hidup dengan kemudahan. Fenomena ini merambah berbagai sektor kehidupan bahkan ke hal-hal yang bersifat tersier, termasuk pilihan barang yang digunakan sehari-hari. Industri jam tangan, adalah salah satu yang tak bisa menghindar dari dampak perubahan ini.

Jika dulu jam tangan dengan mesin automatic mendominasi industri, maka sejak tahun 1970-an kondisi berubah dengan kemunculan jam tangan bertenaga baterai (quartz).

Dibandingkan jam automatic yang memiliki harga tinggi serta maintenance lebih sulit (harus diservis 3-5 tahun sekali, tidak boleh dekat medan magnet, dan tidak boleh kena guncangan keras), jam tangan quartz menawarkan alternatif yang jauh lebih praktis dan mudah.

Selain harganya jauh lebih murah, jam tangan quartz juga memiliki akurasi lebih tinggi serta maintenance lebih mudah. Meskipun lama tidak dipakai, jam tangan quartz tetap bisa bekerja dan tinggal mengganti baterai jika dayanya sudah habis.

Perubahan preferensi masyarakat pada jam tangan quartz ini bahkan pernah menimbulkan kondisi yang disebut quartz crisis, di mana industri jam tangan Eropa (khususnya Swiss) mengalami kemunduran besar dan nyaris gulung tikar akibat kalah bersaing dengan jam tangan quartz.

Namun, fakta terbaru dirilis oleh platform penjualan jam tangan online terbesar di Indonesia,  jamtangan.com. Menurut data penjualan selama 2020-2021, jam tangan automatic ternyata terbukti masih memiliki banyak penggemar di Indonesia.

Setidaknya lebih dari 15.000 pieces jam tangan automatic terjual, baik itu melalui website & aplikasi jamtangan.com maupun gerai offline Machtwatch. Hal ini membuktikan minat masyarakat dan pencinta jam tangan yang masih tinggi pada jam automatic.

Menurut Paul Cahyadi, CEO jamtangan.com, ada banyak alasan kenapa pencinta jam masih menggemari jam automatic meski ada jam tangan quartz yang lebih praktis dan murah.

“Sejak bangkit dari quartz crisis, jam tangan automatic mengalami perubahan nilai. Bukan sekadar fungsi, jam tangan automatic kini punya positioning sebagai jam mewah dengan craftmanship tinggi. Itulah kenapa, walaupun sudah ada jam quartz, pencinta jam masih menggemari automatic karena nilai kemegahan detail dan mengapresiasi art of watchmaking,” jelasnya.

Halaman :