SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan perubahan kebijakan moneter atau tapering off dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) akan memberi ruang bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih cepat.

“Artinya dampak global (tapering off dari The Fed) akan membuat ekonomi Indonesia mempunyai ruang untuk tumbuh lebih cepat,” katanya dalam acara Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin.

The Fed akan mulai mengurangi pembelian aset atau tapering pada akhir November 2021 yang terbagi atas 10 miliar dolar AS dalam US Treasury dan 5 miliar dolar AS dalam sekuritas berbasis hipotek per bulan.

Purbaya mengatakan langkah itu memang mengawali proses tapering di AS, namun bukan berarti tiba-tiba kebijakan moneter AS menjadi kontradiktif karena justru sebaliknya yakni tetap akomodatif, hanya saja level ekspansi moneternya dikurangi secara perlahan.

Selain itu Purbaya menuturkan The Fed juga telah secara baik mengkomunikasikan kebijakan ini jauh dari sebelum November 2021 dan pasar sudah merespons dengan baik sehingga efek tantrum secara global tidak akan seburuk tahun 2013 lalu.

Tak hanya itu, lanjut dia, tapering ini juga tidak akan diikuti dengan kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat seiring banyak lembaga riset internasional yang memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed baru akan terjadi pada kuartal III atau IV tahun depan.

Purbaya menegaskan pasar tak perlu khawatir ketika The Fed akan menaikkan suku bunga, karena tujuan dari langkah tersebut bukan untuk membawa ekonominya resesi melainkan mengendalikan pertumbuhan ekonomi AS agar mampu tumbuh dalam waktu yang lama.
 

Halaman :
Tags
SHARE