SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM -   ITC Watch bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi  dan Informasi RI mengadakan Workshop Literasi Digital dengan Tema "Jaga Data Pribadi, Lawan Disinformasi" bertempat di Aula Universitas Flores (Unflor), Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (27/11) .

Workshop yang dibuka oleh Rektor Unflor Ende, Dr. Simon Sira Padji, MA, tersebut menghadirkan nara sumber antara lain, Mariam Fatima Barata dari Kementerian Kominfo,  Emanuel Kolfidus, Anggota DPRD NTT, Fraksi PDI Perjuangan, Bupati Ende, Djafar Achmad, Kadis Kominfo Ende, dan seorang pegiat Literasi Digital, Habib Almaskaty dari Lepa Digital, dengan moderator, penyiar RRI Ende, Deasy Natalia. 

Workshop dihadiri utusan mahasiswa dan Dosen Unflor Ende secara offline  (tatap muka) dan ratusan peserta lainnya secara daring.

Rektor Unflor, Simon Sira Padj dalam sambutannya mengatakan bahwa hoax bukan saja soal internet, tetapi soal mental dan moral manusia. 

"Dari fenomena mobilitas sosmed yang semakin tidak terkendali dengan berbagai hantaman narasi hoax dan berefek pada mental dan moral anak bangsa ini, sehingga ia memikirkan untuk membuka mata kuliah khusus tentang Etika Berinternet,"  ujarnya.  

Sementara itu, Bupati Ende, Djafar Achmad dalam paparannya menyampaikan terima kasih kepada ITC Watch dan Kominfo yang sudah mengarahkan kegiatan ke Ende. 

"Ende sebagai kota Pancasila, harus dilindungi, dan workshop ini saya sambut gembira demi melindungi masyarakat Ende dari bahaya negatif penggunaan internet dan media sosial lainnya," ungkap Djafar. 

Sedangkan, anggota DPRD NTT, Emanuel Kolfidus dalam paparannya menyatakan, bahwa setiap manusia memiliki kehendak bebas, seperti dikatakan filsuf John Locke, setiap manusia memiliki Hak Asasi Manusia (HAM) tetapi penggunaan hak tersebut tidak mutlak karena harus memperhatikan hak asasi orang lain. 

"Karena itu, manusia harus memiliki dasar moral supaya manusia jangan menjadi serigala bagi sesamanya, sebagaimana Thomas Hobbes," ujarnya.  

Selain itu, Eman mengajak para mahasiswa sebagai kaum milenial untuk manfaatkan kemajuan internet secara baik untuk hal-hal positif.  "Dulu orang katakan, mulutmu, harimaumu, sekrang saya katakan, jarimu harimaumu," tandas Eman. 

Dia mengatakan sebagai anggota DPRD juga Ketua Bapemperda telah  memperjuangkan Perda Pengembangan Budaya Literasi yang sudah mendapat nomor register dari Kementerian Dalam Negeri untuk segera diundangkan. 

Sementara, narasumber dari Kominfo, Mariam Fatima Barata, menjelaskan bahwa saat ini sedang digodok RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP), namun masih belum selesai pembahasan antara pemerintah dengan DPR RI.

Tags
SHARE