SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo meminta pemerintah melakukan konsolidasi terkait persoalan penolakan peternak terhadap penyaluran jagung subsidi di daerah karena dugaan harga yang terlalu tinggi.

"Sekarang lakukan konsolidasi. kemudian yang diutamakan adalah kepentingan masyarakat dulu," kata Firman, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu. 

Untuk itu, Firman menyarankan pemerintah menggerakkan industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) menyangkut prioritas kebutuhan peternak unggas, seperti peredaran jagung harus dikendalikan pemerintah.

"Pemerintah mengatur secara ketat penerapan harga jagung batas bawah dan atas untuk menguntungkan petani maupun peternak unggas, serta membatasi harga bagi produk impor," katanya.

Sebelumnya, sejumlah anggota Koperasi Peternak Ayam Blitar mendapat kiriman jagung bersubsidi seharga Rp4.500 per kilogram dari Kementerian Pertanian. Namun jagung tersebut memiliki kadar air 25-29 persen. Sementara standar kadar air jagung layak untuk pakan ayam hanya 15 persen.

Ketua Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso, mengatakan meski tidak semua, tapi beberapa jagung ada yang basah dan kering.

"Tapi dengan kondisi basah, peternak takut ambil,” katanya Jumat.

Yudianto mengatakan, meski sebagian basah, tapi hal ini adalah bagian dari membangun kemitraan dan kepercayaan antara gabungan kelompok tani dengan peternak. Ia meminta komitmen pemerintah menyiapkan 30.000 ton jagung harus segera terealisasi.

Saat ini, lanjut Yudianto, peternak masih kesulitan mencari pakan dari jagung, meski harganya Rp5.300-Rp5.700 per kg. Menurutnya peternak sudah memberikan peringatan sulitnya memperoleh pasokan jagung sejak awal tahun 2021, namun tidak digubris Kementerian Pertanian.

Halaman :
Tags
SHARE