SHARE

Istimewa

Menurut dia, dokter bisa berkomunikasi dengan pasien, memberikan edukasi cara, dan kebijakan dari rumah sakit, memikirkan metode untuk mengurangi frekuensi ke rumah sakit, dan lamanya waktu tunggu dan layanan di rumah sakit.

Contohnya layanan telemedisin, melakukan terapi segera terutama pada stadium 1 dan II, semua dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi.

Hadianti mengatakan, beberapa layanan memang terdampak pandemi seperti konseling, pelayanan tes HIV, pemberian terapi antiretroviral, pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA), TB-HIV, pendampingan, layanan laboratorium, dan radiologi.

Tetapi, layanan tetap diberikan dengan memenuhi standar protokol kesehatan COVID-19 dengan mengantisipasi berbagai hal untuk menghindari transmisi SARS CoV-2, aman dan nyaman, sesuai standar protokol kesehatan yang sudah berlaku.

Pihak rumah sakit mencari dan melakukan berbagai solusi yang ditemukan dari permasalahan yang ditemukan selama pandemi berlangsung seperti pendaftaran secara online, pengambilan obat per bulan dijadikan per 2-3 bulan sesuai dengan status imunnya.

"Stok obat tetap terjaga ketersediannya, pelayanan laboratorium yang banyak tutup diupayakan untuk tetap bekerjasama dengan laboratorium lain yang masih melayani," papar Hadianti.

"Setiap layanan standar yang dibutuhkan oleh pasien tersedia di RS Pondok Indah Group, jika belum tersedia karena beberapa program HIV adalah program pemerintah seperti penyediaan obat-obatan, maka sudah dilakukan kerjasama sebagai rumah sakit satelit," demikian kata dia.

Halaman :
Tags
SHARE