Kelompok peminum dini ini juga memiliki risiko lebih besar mengalami ketergantungan alkohol, penyalahgunaan alkohol, dan gangguan penggunaan alkohol, urai studi tersebut, yang telah diterbitkan dalam jurnal Addiction.
"Temuan kami mendukung pedoman saat ini yang merekomendasikan agar remaja sebisa mungkin menghindari konsumsi minuman beralkohol sebelum memasuki usia dewasa. Temuan ini juga memperkuat perlunya intervensi kesehatan masyarakat yang menargetkan baik anak-anak maupun orang tua," kata Wakil Direktur NDARC Amy Peacock, yang merupakan penulis senior dalam studi tersebut.
Berkebalikan dengan anggapan umum bahwa hanya sesekali saja menyeruput atau mencicipi minuman beralkohol di bawah pengawasan orang tua tidaklah berbahaya, studi ini menemukan peningkatan risiko bahaya terkait alkohol, berapa pun jumlah yang dikonsumsi. dilansir antaranews.com