Selain memberi pelatihan kepada para mahasiswa, dosen-dosen dari Indonesia juga dapat mengikuti kursus mengenai pengajaran teknik yang lebih mutakhir di China.
Menurut Naufal, dosen dari Politeknik Negeri Jakarta, LiuZhou, sebagai basis industri penting dan terkenal di China, memiliki banyak sumber daya untuk pendidikan terkait. "Kami melihat mesin pembakaran dalam untuk peralatan berat, dan juga versi EV-nya, dan produk-produk digitalisasi terkait, sehingga kami melihat teknologi lingkungan juga diterapkan di mesin besar seperti ini," ujar Naufal.
Bagi Safa, program ini tidak hanya membantu dia belajar teknik kejuruan, tetapi juga menjadi platform yang baik bagi dia untuk mendalami kebudayaan China serta menjalin pertemanan dengan rekan-rekannya di China dan juga yang berasal Afghanistan, Pakistan, dan India, sehingga dirinya menjadi lebih berwawasan global.
"Kami menjalin kerja sama dengan LiuGong untuk melakukan perluasan ke luar negeri, dan berhasil membantu mengatasi kekurangan talenta terampil dalam pemeliharaan mesin dan layanan purnajual yang dihadapi cabang perusahaan di luar negeri," kata Wei Linhua, direktur bidang pertukaran internasional Universitas Politeknik Liuzhou.