Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih dari setahun.
Berkat pemangkasan suku bunga DXY pun kembali melandai. Pantauan CNBC Indonesia sampai dengan penutupan perdagangan kemarin Kamis (7/11/2024) indeks dolar AS telah melandai sebesar 0,75% dalam sehari ke posisi 104,33, semakin menjauhi posisi tertinggi sejak awal Juli 2024.
Perlu diketahui bahwa biasanya pergerakan DXY itu sering berlawanan dengan harga emas. Hal ini karena jika dolar semakin murah, maka emas menarik untuk dibeli lantaranya harganya semakin terjangkau.
Emas sempat ambruk pada perdagangan Rabu dipicu oleh kekhawatiran pasar akan dampak kemenangan Trump.
Seperti diketahui, Trump memenangi pilpres AS dengan mengalahkan pesaingnya Kamala Harris.
Analis StoneX, Rhona O'Connell, kemenangan Trump akan membuat dolar menguat. Kondisi ini tentu berdampak buruk kepada emas. Seperti diketahui, pembelian emas dikonversi dalam dolar sehingga dolar yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau untuk dibeli.
Kemenangan Trump juga menghapus adanya risiko dari ketidakpastian politik di AS.
Indeks dolar terbang ke 105,088 pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 9 Juli 2024 atau lebih dari tiga bulan.