Di tengah penurunan penjualan itu, beban usaha Wismilak justru naik dari Rp676 miliar pada 2023 menjadi Rp696 miliar pada 2024 kemarin.
Penurunan kinerja itu menular. Untuk Gudang Garam misalnya, penurunan kinerja membuat mereka memutuskan untuk menghentikan sementara pembelian tembakau dari petani di Temanggung, Jawa Tengah.
Informasi disampaikan oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan usai bersama perwakilan anggota DPRD Temanggung dan Komite Pertembakauan Tembakau Temanggung berkunjung ke PT Gudang Garam Kediri.
Menurutnya, penghentian dilakukan karena penurunan penjualan rokok yang luar biasa di Indonesia.
"Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung," katanya, Minggu (15/6).
Lalu apa sebetulnya yang menjadi penyebab memblenya kinerja itu?
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan ada empat faktor yang mendorong anjloknya penjualan rokok di Tanah Air.
Namun yang pasti; penurunan itu bukan karena keberhasilan pemerintah dalam membasmi rokok ilegal.
"Dalam hemat saya, beberapa faktor ikut mempengaruhi penjualan rokok, terutama merek-merek yang sudah established di satu sisi dengan harga yang sudah terlanjur sangat mahal di sisi lain," ujar Ronny kepada CNNIndonesia.com.
Pertama, daya beli kelas menengah dan bawah yang memang masih lesu dan belum membaik dalam beberapa tahun terakhir.